BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Thursday, January 28, 2010

Rahsia Salman Al-Farisi & Nusantara-Mutiara Yang Hilang

Kerajaan Jeumpa Aceh : Putro Manyang Seuludong - Maha Ratu Islam pertama di Nusantara yang memimpin Kerajaan Jeumpa AcehPosted by Aceh On 17:48

Menurut penelitian terkini para ahli sejarah,diketahui bahwa sebelum datangnya Islam pada awal abad ke 7 M, Dunia Arab dengan Dunia Melayu-Sumatra sudah menjalin hubungan dagang yang erat sejak 2000 tahun SM atau 4000 tahun lalu. Hal ini sebagai dampak hubungan dagang Arab-Cina melalui jalur laut yang telah menumbuhkan perkampungan perkampungan Arab, Parsia, Hindia dan lainnya di sepanjang pesisir pulau Sumatera.

Karena letak geografisnya yang sangat strategis di ujung barat pulau Sumatra,menjadikan wilayah Aceh sebagai kota pelabuhan transit yang berkembang pesat,terutama untuk mempersiapkan logistik dalam pelayaran yang akan menempuh samudra luas perjalanan dari Cina menuju Persia ataupun Arab. Di antara pelabuhan transito sekaligus kota perdagangan adalah Barus, Fansur, Lamri, Jeumpa dan lainnya dengan komuditas unggulan seperti kafur, yang memiliki banyak manfaat dan kegunaan.

Komuditas ini telah melambungkan wilayah asalnya dalam jajaran kota pertumbuhan peradaban dunia. ”Kafur Barus”, ”Kafur Fansur”, ”Kafur Barus min Fansur” yang telah menjadi idiom kemewahan para Raja dan bangsawan di Yunani, Romawi, Mesir, Persia dan
lainnya. Kedudukan Barus-Fansur lebih kurang seperti kedudukan Paris saat ini yang terkenal dengan inovasi minyak wangi mewahnya.

Kerajaan Jeumpa Aceh, berdasarkan Ikhtisar Radja Jeumpa yang di tulis Ibrahim Abduh, yang disadurnya dari hikayat Radja Jeumpa adalah sebuah Kerajaan yang benar keberadaannya pada sekitar abad ke 7 Masehi yang berada di sekitar daerah perbukitan
mulai dari pinggir sungai Peudada di sebelah barat sampai Pante Krueng Peusangan di sebelah timur. Istana Raja Jeumpa terletak di desa Blang Seupeueng yang dipagari di sebelah utara, sekarang disebut Cot Cibrek Pintoe Ubeuet.

Masa itu Desa Blang Seupeueng merupakan permukiman yang padat penduduknya dan juga
merupakan kota bandar pelabuhan besar, yang terletak di Kuala Jeumpa. Dari Kuala Jeumpa sampai Blang Seupeueng ada sebuah alur yang besar, biasanya dilalui oleh kapal-kapal dan perahu-perahu kecil. Alur dari Kuala Jeumpa tersebut membelah Desa Cot Bada langsung ke Cot Cut Abeuk Usong atau ke ”Pintou Rayeuk” (pintu besar).

Menurut legenda yang berkembang di sekitar Jeumpa,sebelum kedatangan Islam di daerah ini sudah berdiri salah satu Kerajaan Hindu Purba Aceh yang dipimpin turun temurun oleh seorang Meurah dan negeri ini sudah dikenal di seluruh penjuru dan mempunyai hubungan perdagangan dengan Cina, India, Arab dan lainnya. Sekitar awal abad ke 8 Masehi datanglah seorang pemuda tampan yang dikenal dengan Shahrianshah Salman al-Farisi atau Sasaniah Salman Al-Farisi sebagaimana disebut dalam Silsilah keturunan Sultan-Sultan Melayu, yang dikeluarkan oleh Kerajaan Brunei Darussalam dan Kesultanan Sulu-Mindanao dan juga disebutkan dalam Silsilah Raja-Raja Aceh Darussalam oleh Dinas Kebudayaan NAD. Sebagian ahli sejarah menghubungkan silsilah Pangeran Salman dengan keturunan dari Sayyidina Hussein ra cucunda Nabi Muhammad Rasulullah saw yang telah menikah dengan Puteri Maharaja Parsia bernama Syahribanun. Dari perkawinan inilah kemudian berkembang keturunan Rasulullah yang telah menjadi Ulama, Pemimpin Spiritual dan Sultan di Dunia Islam, termasuk Nusantara, baik di Aceh, Pattani,Sumatera,Malaya, Brunei sampai ke Filipina dan Kepulauan Maluku.

Dikisahkan Pangeran Salman memasuki pusat Kerajaan di kawasan Blang Seupeueng dengan
kapal niaga dengan segala awak, perangkat dan pengawal serta muatannya yang datang dari Parsi untuk berdagang dan utamanya berdakwah mengembangkan ajaran Islam, sebagai sebuah misi utama para keturunan Rasulullah saw. Dia memasuki negeri Blang Seupeueng melalui laut lewat Kuala Jeumpa. Sang Pangeran sangat tertarik dengan kemakmuran, keindahan alam dan keramahan penduduknya. Selanjutnya beliau tinggal bersama penduduk dan menyiarkan agama Islam yang telah menjadi anutan nenek moyangnya di Parsia.Rakyat di negeri tersebut dengan mudah menerima Islam karena tingkah laku, sifat dan karakternya yang sopan dan sangat ramah. Apalagi beliau adalah seorang Pangeran dari
negara maju Parsia yang terkenal kebesaran dan kemajuannya masa itu.

Keutamaan dan kecerdasan yang dimiliki Pangeran Salman yang tentunya telah mendapat
pendidikan terbaik di Parsia negeri asalnya, sangat menarik perhatian Meurah Jeumpa dan mengangkatnya menjadi orang kepercayaan Kerajaan. Karena keberhasilannya dalam menjalankan tugas-tugasnya, akhirnya Pangeran Salman dinikahkan dengan puteri Raja dan dinobatkan menjadi Raja menggantikan bapak mertuanya. Setelah menjadi Raja,wilayah kekuasaannya diberikan nama dengan Kerajaan Jeumpa, sesuai dengan nama negeri asalnya di Persia yang bernama ”Champia”, yang artinya harum, wangi dan semerbak. Sejak saat Kerajaan Islam Jeumpa terkenal dan berkembang pesat menjadi kota
perdagangan dan transit bagi pedagang-pedagang Arab, Cina, India dan lainnya.Kerajaan Jeumpa menjadi maju dan makmur

sekaligus menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah Sumatra bahkan Nusantara.Shahrianshah Sal-man al-Farisi memproklamirkan Kerajaan Islam Jeumpa pada tahun 156 H atau sekitar tahun 770 an M. Maka tidak diragukan, Kerajaan Jeumpa adalah Kerajaan Islam pertama di seluruh Nusantara.

Tentu di balik kesuksesan Pangeran Salman membangun dan memimpin Kerajaan Jeumpa, di dukung oleh seorang Maha Ratu yang sangat berperan, karena sebagaimana pepatah menyebutkan di setiap keberhasilan lelaki, pasti ada perempuan yang mendukung keberhasilannya. Siapakah wanita agung yang telah mendukung kegemilangan Maha Raja Jeumpa yang berhasil sebagai pendiri Kerajaan Islam pertama di Nusantara ini? Menurut Silsilah Sultan Melayu dan Silsilah Raja Aceh, beliau tidak lain adalah Putro Manyang Seulodong atau ada yang menyebutnya dengan Dewi Ratna Keumala, anak Meurah Jeumpa yang cantik rupawan serta cerdas dan berwibawa. Putro Jeumpa inilah yang telah mendukung karir dan perjuangan suaminya sehingga berhasil mengembangkan sebuah Kerajaan Islam yang berwibawa, yang selanjutnya telah melahirkan Kerajaan Islam di Perlak, Pasai, Pedir dan Aceh Darussalam.

Tidak semua Puteri Raja menjadi pendukung keberhasilan suaminya, bahkan ada yang menjadi penyebab kehancurannya. Ingatlah sosok Cleopatra, Sang Maha Ratu Mesir yang penuh intrik dan telah menghancurkan karir Penakluk Agung Yulius Ceaser. Karena Yulius menikahi Cleopatra, maka karirnya sebagai Penguasa Agung atau Kaisar Agung Romawi hancur, dia dikhianati oleh pendukung dan pemujanya, bahkan rakyatnya sendiri melecehkannya karena membawa Cleopatra ke Romawi. Akhirnya Yulius yang diagungkan dipecat senat Romawi bahkan dibantai oleh anggota Senat dihadapan dewan terhormat
tersebut tanpa pembelaaan. Demikian pula yang telah menimpa Anthony, pengganti Yulius karena nekad menikahi Cleopatra, karirnya hancur dan bunuh diri di Mesir akibat intrik Cleopatra yang penuh tipu daya.

Putro Manyang Seuludong bukanlah Cleopatra yang penuh intrik dan tipudaya, walaupun
sama-sama Maha Ratu yang memiliki kekuasaan besar terhadap Kerajaan dan rakyatnya. Jika Cleopatra menggunakan kekuasaan, kecantikan dan kecerdasannya untuk memperdaya Yulius dan Anthony serta menghancurkannya, namun Putro Jeumpa ini menggunakannya untuk mendukung kesuksesan suaminya tercinta Pangeran Salman. Bersama suaminya, Sang Maha Ratu Jeumpa ini bahu membahu memajukan Kerajaannya sehingga menjadi sebuah Kerajaan yang terkenal di dunia internasional dan menjadi kota persinggahan para pedagangpedagang dari Arab, Parsia, Cina, india dan lainnya.Apalagi geografi Jeumpa sangat strategis yang berdekatan dengan Barus, Lamuri, Fansur yang lebih dahulu berkembang di ujung barat pulau Sumatra.

Menurut hasil observasi terkini di sekitar daerah yang diperkirakan sebagai tapak Maligai Kerajaan Jeumpa sekitar 80 meter ke selatan yang dikenal dengan Buket
Teungku Keujereun, ditemukan tapak bangunan istana dan beberapa barang peninggalan kerajaan, seperti kolam mandi kerajaan seluas 20 x 20 m, kaca jendela, porselin dan juga ditemukan semacam cincin dan kalung rantai yang panjangnya sampai ke lutut dan anting sebesar gelang tangan. Semua ini tentu menggambarkan kemakmuran dan kemajuan dari Kerajaan Jeumpa 14 abad silam.

Maha Ratu Manyang Seuludong bukan hanya berhasil menjadi pendamping suaminya dalam membangun Kerajaan Jeumpa, tetapi juga berhasil menjadi seorang pendidik agung yang telah melahirkan anak-anak yang melanjutkan perjuangannya menyebarkan dakwah Islamiyah. Sebagai seorang ibu, sudah sepatunya Maha Ratu Jeumpa ini dibanggakan, karena telah berhasil mencetak pemimpin-pemimpin agung untuk agama dan bangsanya. Sang Maha Ratu dikaruniai beberapa orang anak yang menjadi Raja dan Ratu yang sangat berpengaruh dalam perjalanan sejarah pengembangan Islam Nusantara.

Anak beliau bernama Syahri Poli adalah pendiri dari Kerajaan Poli yang selanjutnya berkembang menjadi Kerajaan Pidier di wilayah Pidie sekarang yang wilayah kekuasaannya sampai ujung barat Sumatera. Syahri Tanti mengembangkan kerajaan yang
selanjutnya menjadi asas perdirinya Kerajaan Samodra-Pasai. Syahri Dito, yang melanjutkan mengembangkan Kerajaan Jeumpa. Syahri Nuwi menjadi Meurah dan pendiri dari Kerajaan Perlak. Sementara putrinya Makhdum Tansyuri adalah ibu dari Sultan pertama Kerajaan Islam Perlak, Maulana Abdul Aziz Syah yang diangkat pada tahun 840 Masehi.

Kecerdasan dan kecantikan Putro Jeumpa ini telah diwariskan kepada keturunannya yang menjadi lambang keagungan putriputri Islam yang berjiwa penakluk dalam memperjuangkan
tegaknya Islam di bumi Nusantara. Tidak diragukan bahwa Putro Manyang Seuludong telah menjadi inspirasi bagi perjuangan para Ratu dan putro-putro Jeumpa sesudahnya. Dari keturunan beliaulah telah berkembang puteri-puteri Jeumpa yang terkenal kecantikan dan kecerdasannya ke seluruh kerajaan di Nusantara. Puteri-puteri Jeumpa telah menjadi lambang kewibawaan para Ratu Islam di istana-istana Perlak, Pasai, Malaka
bahkan sampai Majapahit sekalipun. Itulah sebabnya dalam perjalanan sejarah Aceh, senantiasa dipenuhi dengan wanita-wanita agung yang berjiwa patriotik dan penakluk serta membuat sejarah kegemilangannya masing-masing yang tidak pernah dicapai oleh
wanita-wanita lainnya di Nusantara, bahkan di negeri Arab sekalipun.

Dalam sejarah Aceh selanjutnya, tidak diragukan Putro Jeumpa Manyang Seuludong telah
memberikan inspirasi kepada anak keturunannya, dan telah melahirkan wanita-wanita agung yang sangat berpengaruh dan memiliki kharisma serta kecantikan. Di antaranya adalah Maha Ratu Kerajaan Perlak bernama Makhdum Tansyuri (ibunda Maulana Abdul
Aziz Syah, Sultan Perlak pertama), Maha Ratu Kerajaan Pasai bernama Nahrishah, Maha Ratu Darwati (Dhawarawati) yang menjadi Maha Ratu Majapahit (ibunda Raden Fatah, Sultan Kerajaan Islam pertama di tanah Jawa bernama Demak), Maha Ratu Tajul Alam
Safiatuddin yang menjadi Maha Ratu Kerajaan Aceh Darussalam. Di samping itu ada yang menjadi panglima agung yang ditakuti musuh, seperti Laksamana Malahayati, Tjut Nyak Dhien, Tjut Muetia dan lain-lainnya.

Sepatutnya wanita-wanita agung inilah yang menjadi teladan bagi mereka yang memperjuangkan emansipasi wanita di Serambi Mekah ini. Bahwa kenyataannya, sebelum Barat melaungkan emansipasi, wanita-wanita Aceh telah menikmati kesetaraannya secara maksimal sebagai seorang Maha Ratu dan Panglima Tertinggi di bawah naungan kesempurnaan ajaran Islam, ketika wanita-wanita Barat masih dianggap sebagai budak pemuas oleh kaum lelakinya. Wajarlah jiwa wanita-wanita Barat itu menuntut haknya, tapi kenapa wanita Aceh membeo mengikutinya? Itulah paradoksnya, terkadang kita bangga dengan budaya dan sejarah asing namun melupakan keagungan budaya dan sejarah sendiri.

*Azmin Osman: rahsia Salman Al-Farisi & Nusantara – Mutiara yg hilang
(copy from facebook on 20/01/2010)

Wednesday, January 20, 2010

Konvo


Smlm, surat dr kolej smp skali ngn result final sem.. Alhamdulillah, dpt jgkla aku wat Ummi aku bangge ngn result yg x seberape tu... tu la, time wat esemen asek men2 je, smua nk cpt. report pn x bg supervisor lecturer edit.. kang da dpt result ntah pape.. adesss

Sedar x sedar, dah 3 bulan aku tinggalkan kolej.. byk tol kenangan aku kat sane.. hmm.. rindu lak kt kawan2.. cmnela dorg skang ni?

Xpela, tggu bulan 10 nnt leh jmp lg dorg.. harap2 da ade keta sdiri mase tu. leh aku bwk Ummi g East Coast Mall.. aritu mase Ummi g amek aku kat kolej, xsempat pn nk bwk die g jln2. Along nk cepat.. juz mkn tengahari kt Benteng je... emm

Benteng.. hmm, byk kenangan aku kt situ ngn Nurul.. cmnela die skang lps aku break ngn die?

Tuesday, January 19, 2010

Apa yang masih tinggal pada kita?


(Perhatian: Artikel ini tidak dapat disiarkan oleh akhbar pada 10 Januari 2010, disebabkan oleh beberapa perkara yang tidak dapat dielakkan. InsyaAllah, seperti biasa artikel seterusnya akan menyusul Ahad ini)

Saya terpanggil untuk menulis mengenai polemik kalimah Allah yang telah diputuskan oleh mahkamah yang berpihak kepada Kristian Katolik baru-baru ini. Penulisan yang menyokong keputusan mahkamah memenuhi setiap ruang laman-laman web ultra kiasu tanpa menghiraukan sensitiviti umat Islam. Begitulah wajah sebenarnya mereka yang selalu menuduh media lain tidak betul, siapakah sebenarnya yang betul? Kumpulan ini tidak pernah bersyukur, malah semakin berani menunjukkan belangnya.

Saya tidak menafikan hak agama lain untuk menggunakan kalimah Allah, sekurang-kurangnya kalimah ini menjadi sebutan mereka, manalah tahu suatu hari ini merekapun turut ikut bersunat. Namun, saya amat musykil, tetapi kenapa baru sekarang menjadi isu besar? Apakah tujuan di sebaliknya? Siapakah sasaran mereka? Sebagai umat Islam kita perlu memahami isu ini.

Bagi mereka yang tidak menyertai NGO, mungkin mereka tidak berapa nampak niat mereka yang sebenar. Tetapi bagi kami yang selalu berdamping dengan NGO, kami sudah masak dengan teknik dan taktik mereka ini. Mereka tidak akan berhenti untuk menuntut sehingga cita-cita mereka tercapai. Mereka akan menuntut semaksima mungkin, walaupun nampak seolah-olah tuntutan tersebut amat ekstrim. Mereka tahu, jika kerajaan tidak memenuhi kesemuanya, sekurang-kurangnya kerajaan akan memberi sebahagian. Sebahagian itu adalah kemenangan besar kepada mereka. Dengan sebab itu, kerja mereka hari ini ialah menuntut dan mendesak, apatah lagi ketika umat Islam dilanda perpecahan yang begitu melemahkan. Saya tidak fikir mereka sebegitu berani jika umat Islam bersatu. Sejarah menunjukkan bahawa apabila sesebuah bangsa itu kuat, biasanya ia akan digeruni.

Rakan-rakan facebook saya mengadu, ada kalangan orang Melayu Islam telah keluar daripada Islam dan menganut agama lain. Kumpulan ini begitu aktif menjalankan kerja dakwah mereka walaupun mereka tahu ia bertentangan dengan perlembagaan persekutuan. Hal yang sama pernah berlaku kepada Siti Hasnah Vengarama atau Banggarma Subramaniam baru-baru ini. Kita begitu hairan kenapa orang bukan Islam begitu berani ‘menikahkan’ Banggarma dengan lelaki bukan Islam yang ternyata bertentangan dengan perlembagaan dan salah di sisi undang-undang.

Walaupun Banggarma mengatakan bahawa dia sudah tidak Islam lagi, tetapi beliau masih tertakluk kepada undang-undang syariah, tidak kiralah sama ada dia beramal dengan Islam ataupun tidak. Mereka yang bertanggungjawab menikahkan beliau, sepatutnya merujuk kepada pihak berkuasa agama, sebagai tanda penghormatan ke atas agama Islam. Ironinya, sehingga kini tidak ada sebarang tindakan diambil oleh pihak berkuasa agama Islam. Tidakkah ini dinamakan toleransi?

Saya masih ingat, apabila isu ini disensasikan, belum apa-apa lagi kita lihat reaksi Majlis Perundingan Bagi Agama Buddha, Kristian, Hindu, Sikh dan Tao Malaysia (MCCBCHST) menggesa Mahkamah Syariah membenarkan Banggarma menganut agama Hindu dan sekali gus meninggalkan Islam, tanpa perlu melalui proses biasa di mahkamah. Paderi Kristian selaku presiden MCCBCHST berpendapat, murtad itu sah kerana menganut agama Islam pada masa kecil sahaja dan tidak pernah mengamalkan ajaran Islam. Paderi tersebut mendesak agar memberikannya kebebasan memilih agama kerana ia berumur lebih 21 tahun. Mahkamah Syariah dikatakan tidak layak kerana tidak mempunyai bidang kuasa ke atas ‘mereka yang tidak mengamalkan agama Islam’.

Persoalan saya, siapakah paderi tersebut untuk mengatakan sama ada Mahkamah Syariah layak atau tidak mengadili kes ini. Janganlah bertindak seperti hakim. Kita harus bersifat professional dan bukan beremosi serta bersentimen. Hormatilah kedudukan Islam selaku agama persekutuan. Ini tidak, belumpun perkara ini dibawa ke mahkamah, mereka sudah menjadi hakim. Saya amat bimbang jika wujud hakim seperti ini dalam mahkamah.

Berbalik kepada kes kalimah Allah ini, semua badan NGO bukan Islam bersatu hati mahukan kita menghormati keputusan mahkamah. Ironinya, bila keputusan menyebelahi bukan Islam, kita disuruh menghormati mahkamah dan keputusan itu adalah keputusan yang adil, tetapi bila keputusan menyebelahi orang Islam, kita kata mahkamah berat sebelah dan telah dipengaruhi tangan-tangan tertentu. Adakah tindakan ini wajar? Kenapa kita tidak bertindak secara profesional?

Apa jua alasan kita mengenai isu penggunaan kalimah Allah di kalangan bukan Islam, mudarat dan sakitnya lebih dirasai oleh umat Islam. Sepanjang pengamatan saya, di negara-negara barat majoriti Kristian, kalimah Allah tidak pernah digunakan sama sekali, sama ada digereja-gereja mahupun percakapan harian. Malah dalam filem-filem merekapun, saya tidak pernah menonton atau mendengar kalimah Allah digunakan.

Tidak dinafikan bahawa kalimah Allah telah digunakan di Indonesia dan beberapa negara Arab yang lain. Begitu juga di Sabah dan Sarawak. Persoalannya, adakah ia bermakna negeri lain perlu terikut sama?

Saya cukup hairan kenapa kita harus melayan tuntutan Kristian di Semenanjung yang hanya berjumlah kurang dari 9 peratus, berbanding dengan agama lain yang lebih dari itu. Seperti yang saya sebut sebelum ini, walaupun mereka sedikit, publisiti mereka sehingga menenggelamkan agama yang lain. Sedangkan kita tahu dari segi hak, mereka yang beragama Buddha, Konfucius dan Taoisme mempunyai lebih sedikit hak, sebab mereka ada 22 peratus.

Pada saya, apapun hujah untuk membenarkan Kristian menggunakan nama Allah, perlu ada pertimbangan antara mudarat dan sensitiviti umat Islam serta kesesuaiannya dengan perlembagaan negara kita. Bukanlah bermakna kita takut dengan dakyah Kristian, tetapi berpada-padalah dengan kedudukan mereka yang hanya 9 peratus. Kementerian Dalam Negeri dan Majlis agama Islam negeri mesti bertindak tegas ke atas mereka tanpa kompromi jika adalah risalah yang cuba untuk mengelirukan umat Islam. Perkara ini amat penting bagi menghindarkan mudarat lebih besar yang boleh menimpa orang awam Islam yang agak lemah dan mengelakkan konflik.

Justifikasi beberapa cendekiawan dan pertubuhan Islam yang tidak melarang penganut agama lain menggunakan kalimah Allah bagi Tuhan mereka, agak berat juga untuk diterima. Alasan mereka, “umat Islam tidak perlu berebut nama Allah dengan penganut Katolik. Mereka berhak menamakan Tuhan mereka dengan nama Allah kerana dalam al-Quran pun kaum Musyrikin menggunakan nama Allah”. Benarkah begitu? Mereka seolah-olah mendakwa Allah ‘membenarkan’ namaNYA digunakan oleh bukan Islam bagi merujuk kepada Tuhan Bapa, Jesus, dan segala sembahan yang bathil dan syirik itu.

Selaku bekas penganut Kristian bersama-sama beberapa rakan lain, kami tahu benar bagaimana orang Kristian bekerja. Cuma, saya ingin mengingatkan umat Islam supaya lebih berwaspada dan berhati-hati. Kalimah Allah ini merupakan salah satu tuntutan Suruhanjaya Antara Agama (IFC) suatu ketika dahulu. Walaupun IFC belum berjaya ditubuhkan, mereka berselindung di bawah MCCBCHST. Boleh dikatakan hampir kesemua 14 tuntutan yang mereka kemukakan telah berjaya dipenuhi. Tuntutan ini ternyata menggugat kedudukan Islam sebagai agama persekutuan.

Antara tuntutan mereka adalah, pertama: seseorang anak yang dilahirkan oleh ibubapa Islam tidak seharusnya secara terus menjadi orang Islam. Kedua, orang bukan Islam yang telah memeluk Islam hendaklah diberikan kebebasan untuk kembali kepada agama asal mereka (murtad) dan tidak boleh dikenakan tindakan undang-undang. Ketiga, sebarang kes pertukaran agama orang Islam kepada bukan Islam tidak sepatutnya dikendalikan oleh mahkamah syariah tetapi dikendalikan oleh mahkamah sivil. Keempat, tidak perlu dicatatkan di dalam kad pengenalan seseorang Muslim bahawa ia beragama Islam. Kelima, orang bukan Islam tidak perlu dikehendaki menganut Islam sekiranya ingin berkahwin dengan orang Islam. Orang Islam hendaklah dibenarkan keluar daripada Islam (murtad) sekiranya ingin berkahwin dengan orang bukan Islam tanpa boleh dikenakan apa-apa tindakan undang-undang. Keenam, seseorang atau pasangan suami isteri yang menukar agamanya dengan memeluk Islam tidak patut diberikan hak jagaan anak.

Ketujuh, orang yang bukan Islam yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan seorang yang memeluk Islam hendaklah diberikan hak menuntut harta pusakanya selepas kematiannya. Kelapan, kerajaan hendaklah menyediakan dana yang mencukupi untuk membina dan menyelenggara rumah-rumah ibadat orang bukan Islam sebagaimana kerajaan menyediakan dana yang serupa untuk masjid. Kesembilan, orang bukan Islam hendaklah dibenarkan dan tidak boleh dihalang daripada menggunakan perkataan-perkataan suci Islam dalam percakapan dan sebagainya. Kesepuluh, bibel dalam bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia sepatutnya dibenarkan untuk diedarkan kepada umum secara terbuka.

Kesebelas, pelajaran agama bukan Islam untuk penganut agama itu hendaklah diajar di semua sekolah. Keduabelas, program-program berunsur Islam dalam bahasa ibunda sesuatu kaum hendaklah ditiadakan. Program dakwah agama lain selain Islam pula hendaklah dibenarkan untuk disiarkan dalam bahasa ibunda masing-masing, dan ketigabelas: orang-orang Islam yang membayar zakat tidak sepatutnya dikecualikan daripada membayar cukai pendapatan dan wang hasil zakat sepatutnya digunakan juga untuk keperluan orang bukan Islam dan akhirnya, sepatutnya Islam tidak disebut sebagai pilihan pertama masyarakat Malaysia seperti dalam soal pakaian menutup aurat kepada pelajar sekolah.

Persoalan saya, hampir kesemua tuntutan telah tercapai, tidak cukupkah lagi toleransi yang telah ditunjukkan oleh kepimpinan umat Islam hari ini? Pada saya, kita sudah terlebih memberi, atas dasar demokrasi dan takut kepada ugutan mereka. Inilah kelemahan kita yang menyebabkan orang lain berani memijak kepala.

Toleransi umat Islam telah sampai ke tahap yang cukup tinggi. Seingat saya, umat Islam tidak pernah atau amat jarang campurtangan dalam hal ehwal agama bukan Islam. Apatah lagi untuk mengganggu-gugat istilah agama mereka seperti Pope, Paderi (priest), Sami (Monk) dan sebagainya. Ini disebabkan oleh prinsip kita yang menghormati agama lain.

Justeru, adakah salah kita ingin mempertahankan sedikit yang masih ada? Jika sedikit ini terus mahu diambil dan dikongsi, apakah yang masih tinggal pada umat Islam di buminya sendiri? Justeru, tindakan kerajaan melarang penggunaan nama Allah dalam surat khabar Herald adalah tindakan tepat dan positif yang bermakna bagi umat Islam. Ia perlu disokong oleh semua umat Islam tanpa berbelah bahagi. Pada masa sama janganlah bertindak di luar batasan agama seperti membakar gereja, itu sudah ekstrim namanya. Jika berlaku peperangan sekalipun, Islam tidak membenarkan kita meroboh atau memusnahkan rumah ibadat mereka. Begitulah indahnya Islam. Pun begitu, kita masih belum tahu siapakah sebenarnya yang membakar gereja? Mungkin orang Islam? Mungkin tidak? Atau mungkin juga orang bukan Islam yang mahu menangguh di air yang keruh? Pokoknya, jangan mudah menuding jari dengan mengatakan orang Islam yang buat.

Apa yang berlaku pada hari ini ialah kita hanya mempertahankan kalimah Allah untuk tidak digunakan sewenang-wenangnya. Syarat-syarat ketat hendaklah dikenakan sekiranya kalimah ini ingin digunakan. Kuasa yang ada dalam perlembagaan hendaklah digunakan sepenuhnya untuk mempertahankan dan menyelamatkan maruah agama tercinta ini. Saya dengan penuh takzim menyembah ke bawah duli Tuanku, Majlis Raja-Raja Melayu untuk campurtangan menyelamatkan kesucian Islam daripada dicemari oleh tangan-tangan yang cuba mengotori kesucian ad-deen ini. Ambillah pengajaran yang berlaku ini untuk kita bangkit kembali menjadi aktif serta proaktif, dan bukannya action-oriented. Bila sudah berlaku barulah kelam-kabut. Tidakkah kita perlu sentiasa bersedia dan beristiqamah mempertahankan maruah agama mulia ini dan bukannya bermusim? Semoga Islam akan terus menyinar dan bersinar.

Dr. Mohd Ridhuan Tee Abdullah, Pensyarah Kanan, Universiti Pertahanan Nasional Malaysia merangkap Setiausaha Agung Dewan Perdagangan Islam Malaysia. Penulisan ini adalah pendapat peribadi penulis.

*Artikel asal, klik sini

Monday, January 18, 2010

Aku dan Nrocinu


Nrocinu..

Hmm, pjg cite aku ngn Nrocinu ni.. sedar x sedar dah 6 tahun aku follow dorg, sejak 2004 lg..

Mase secondary school dulu aku ske beli ROTTW, pastu de la kolum utk band2 jual album/EP/demo dorg lam tu.. sllu gak la dgr Nrocinu ni main gig, then 1 hari tu aku tgk dorg iklankan EP Langkah Mulaan dorg lam tu.. cam best je band ni...


Aku pon order la EP tu ngn brader Roll (frontman/ second guitar), tp die ckp da sold out.. hampeh tol, melepas aku.. tp brader Roll ngn baek hatinya jual kat aku demo Nrocinu yg 1st, Gempita.. perghh, die bg dua keping kat aku.. suka-suki tol hati aku mase tu.. hahaha =)


Tp yg mslhnye, demo tu lam bentuk cd, umah aku lak xde cd player.. cmne ek nk dgr? hrmmm.. mslh2.. tp nsb bek mase tu Ajik ade kt umah, aku psg kt desktop die.. smbl2 tu ajar die lyn muzik thrash skali.. ekekeke

Aku igtkn hbgn aku ngn Nrocinu ni takat tu je, tp Roll still contact aku.. de gig ke, fanzine bru kua ke, die sms aku.. waahhh, 1 peluang yg baekss! aku pn mulela merapatkan diriku ngn beliau.. yg bestnye sal Roll ni, die ske bg nasihat kat aku.. abg2 aku pn x cam die.. hehe


2006,

Ade pertandingan Rock Unite kt ntv7.. Roll sms aku.. die ckp Nrocinu main gak.. agak tkejut beruk mat yeh gak la aku mdengonye. Nsb bek kt umah da ade Astro, leh la aku tgk.. hehe.. mase dorg ngah battle, aku tgk fans smua pakai baju Nrocinu.. wahh, xleh jd ni.. nk kne sambar 1.x aci la cmni..


Aku contact Roll nk order baju tu, siap sklai ngn baju Rock Unite.. perghh, bangge gile dpt pakai baju cmtu. mmbr2 aku mase tu tgh dok layan Nirvana lg.. baju Kurt Cobain la yg dorg pakai.. local band pn dorg xknl sgt.. maka aku pn mjadi soerang manusia yg bongkak dan angkuh kerna dpt mmiliki baju tersebut.. wakakaka...


Akhirnye, lepas Nrocinu battle berbulan2 lamenye, dorang menang gak Rock Unite tu.. fuhh, dasat tol. Dpt duit RM100,000, tawaran jd artis n musical intrument dr Yamaha.. aku rase akula org yg plg hepi mase tu.. bangge mmbr menang ptandingan.. dpt jd artis lak tu. huhu..

Jun, 2007

Aku dpt msk kolej kesayangan ramai, Kolej Profesional MARA Indera Mahkota, Kuantan, Pahang Darul Makmur.. 3 tahun berlalu, tp aku still lg xkenal lg muke Roll cmne. asyik sms n call je..

1 day, Roll call aku.. die ckp die ade kt Kuantan.. wahh, peluang ni.. leh aku jmp die.. huhu

Pertemuan diaturkan.. mase tu aku otw blk Klate, cuti sem 1.. Roll plak keje ngn telco company, kne pusing2 pantai timur pasang 3G.. mlm tu aku naik bas pukul 10 mlm. Roll lak keje smp kul 9 mlm.. ahh, sudahhh, smpt jmp ke x ni? adesss...

Dgn mase yg ade lg sejam, aku ajak Hanif teman aku g jmp Roll.. pusing2 kat IPK Kuantan, bru jmp kedai yg die tgh lepak.. besh gak kdai tu, ade live acoustic band.. aku pn lepak la ngn die, tp xleh lame, kne naik bas lak kat Terminal Makmur.. huhu


Aku igtkn tu la ptemuan ptama n terakhir aku ngn Roll (cess, cam kesah chenta lak.. hehe), tp Roll call aku lak 2, 3 mggu pastu.. die ckp die ade kt Tanah Merah, boring tataw nk wat ape.. aku pn saje je men angin die, ckp nk g jamming.. aku taw die gian nk melibas gitar.. hahaha. cian kt Roll, aku nk g amek die pn jauh sgt mase tu.. hehe


Pastu aku jmp die lak kat Tanah Merah mase otw nk g umah along kat Pasir Mas.. mkn2 n lepak2 ngn die jap..
Mase cuti sem 1 tu, byk kali gak la aku dpt jmp die.. amse die wat keje kat Kuala Krai, die call aku ajak kelaur makan sate Pak Din depan spital Kuala Krai. Pe lg, mkn free.. sape yg xnak.. blk umah pn da dkt kul 11 mlm. nsb bek Ummi aku x bising.. hehe

Disember, 2007


Aku g Penang, lepak umah Achik n Angah.. saje cuti2 Malaysia kat sane smbl beli gitar baru (maklumla, da 2 kali wakil kolej wat psembahan.. haha). Tetibe, enset ni bebunyi.. Ooo, Roll yg call. Die ckp die ade kt Kedah, otw nk g Penang.. uuiii, sonok ni, leh r aku knlkan kt Achik aku (smbl nunjuk kt kwn2 yg len).. kuikuikui


Roll ajak jmp kt Bukit Jambul.. ahh, sudahh.. moto Achik aku road taxd a mati. Nasib bek ade Pok Ha.. aku pinjam moto die. Yg lawaknye, Pok Ha lupe nk btaw minyak moto tu die offkan.. agak malu gak la bile moto tu tetibe mati kt traffic light.. 4, 5 kali lampu hijau bru aku taw pe puncanye.. adessss


Ngan gaye mat rempit, aku pn g la kt Bukit Jambul.. lepak2 ngn die.. aku tanye die, nk tido mane mlm ni? Die ckp nk sewa hotel murah.. aku pn ckpla kt die, umah sewa Achik aku kosong.. setakat nk lepak2 n tido tu tada hal la.. hehe. Roll stuju.. hahaha, sonok aku mase tu..
So aku pn bwkla die kt umah sewa Achik aku, knlkn die kt smua kwn2 lam umah sewa tu.. Achik aku tkejut gak la, xsgke dpt jmp anak murid Mus MAY (producer merangkap sifu Roll utk album Nrocinu)..

Mlm tu kami g jamming.. ntah pape je jam.. belasah je lagu ape pn.. hahahaha.. last skali Roll tunjuk skill arpreggio die.. nsb bek aku smpt rakam.. aku rase aku sorang je la yg ade video rare cmtu... huhu. nk tgk, sila cari d You Tube ye.. huhu

Bersambung...

Sunday, January 17, 2010

Katanya


Katanya hatinya luluh,

Katanya hatinya hancur berderai,

Katanya hatinya itu terasa begitu perit,

Katanya hatinya itu terasa sangat pedih,

Katanya hanya Tuhan sahaja yang tahu betapa luluh hatinya...


Kasihanlah dia...

Hatinya benar-benar luluh,

Hatinya benar-benar remuk,

Hatinya benar-benar hancur,

Kasihanilah dia...


Katanya... kenapa perlu ada dia,

Katanya... kenapa tidak berterus terang,

Katanya... kenapa perlu disakiti hatinya,

Katanya... belum cukupkah sakit yang selama ini ditanggung,

Kasihanilah dia...


Katanya... hatinya luluh,

Hatinya merintih,

Ditanya kepadanya kenapa,

Dia hanya senyum,

Dia tak berkata,

Katanya tak mengapa,

Katanya hatinya luluh...


Kasihanilah dia,

Lalu dia pun berkata,

Semenjak sampainya hujung minggu,

Katanya... dia bukan berbicara untuk meraih simpati...


*Taken from Sir Humam's Facebook, written on January 16, 2010


Saturday, January 16, 2010

Ayah dan Ketam Kayu


Smlm, awal2 pg aku da bgn tido.. bjaye pecahkn rekod 3 bulan x bgn smyg suboh pg2.. sllu kul 8,9 pg bru aku bgn.. pastu mulela nk suroh ummi wat lempeng.. hehehe.. rase segar je bile dpt sujud lame2 tas sejadah mase smyg.. emm

Kul 7.30,aku g kubur arwah ayah.. Kabus tebal lg mase tu, bukit pn xnmpk.. Mau dkt setengah tahun aku x g.. thanx kt hamba Allah yg tlg racun rumput kt kubur ayah.. rumput pn dah panjang2 kat kubur.. emm

Dulu asal cuti sem je, tiap2 mggu aku g kubur ayah.. tp start praktikal n keje kat NSTP skang ni, aku jd malas.. malas sesgt nk g jenguk..da nk wat cmne, bgn tido pn da kul 9 pg.. ape daa nk jd.. smlm aku tekad nk g.. sblm tido knci alarm.. nsb bek mase alarm tu bbunyi aku x padam blk.. sllu cmtula, asal bbnyi je lagu Butterfingers, Faculties of Mind, mulela tgn ni merayap offkan alarm.. hehe

Smp kt kubur, aku tgk ramai org.. da byk yg berubah.. dulu lau aku g, snyiii je.. xde org.. xpela, de jgk teman..

Pas bace surah Yaasin, aku blk.. Ummi da siapkan mihun goreng.. da kenyang melantak smbg online smbl baring atas sofe.. perghh, lyn siott! Cian kt mmber2 kt opis xleh landing tas sofa mase keje... ekekeke =)

Tetibe ummi pggl soh nek atas, nk kemas brg2 arwah ayah yg bsepah2.. aku naik je, tgk ade byk ketam kayu.. yaa, ketam kayu a.k.a 'kapal terbang' yg aku selalu main mase kecik2 dulu.. byk gile, ade dkt 30 bilah.. xsangke lak aku koleksi ketam arwah ni byk smp cmtu.. dulu aku men sket2 je.. hehe. Suma ketam tu die wat sdiri.. hand made.. perghh, cam x caye lak walaupun aku tahu arwah ayah tukang rumah.. huhu

Awe Loh Baling.. gelaran yg org kmpg aku kt Pasir Mas bg kt arwah ayah.. Arwah mmg buat keje cpt.. mase arwah muda2 dulu, arwah dpt siapkan 2 bijik pintu yg dah siap di ukir kemas.. ni mengikut cerita yg ummi bagitau aku..

Arwah dtg cni mase tahun 80an, pas kawen ngn Mak Muda Limah.. dtg sini buat rumah org. Pok Pin yg smpt keje ngn arwah ayah.. dulu gaji tukang rumah lain RM3 je sehari, tp arwah dpt RM5.. byk da tu kalo mase tu.. lau hari pekerja KTM dpt gaji, arwah buat nasi dagang.. jual kt dorang.. Smp skang ni, umah first yg arwah buat msh lg bdiri teguh.. nk kne g amek gmbr umah tu, wat kenangan sbb umah tu sebijik je kat cni yg ikut senibina belah Pasir Mas.. len dr yg len.. huhu..

Bile tgk kat ketam kayu tu, teringat kt arwah wat keje lam stor dpn umah.. lau ari mggu ke, petang2 pas Asar, de la smthg yg arwah buat dlm tu.. cuci kebun ke, btukang ke.. aku plg suke tgk arwah btukang, plg best mase arwah keluarkan ketam kayu ni la.. mulela aku nk mengetam bnde yg x sepatutnye.. sj maen2 smbl blaja.. mase tu aku kecik lg, umo lam 6,7 tahun..

Kau igt lg mase aku umo 6 tahun.. blk je dr tadika aku nmpk lori smph tgh angkut sampah.. kebetulan arwah tgh btukang.. aku ngamuk, nk lori sampah tu sbb excited tgk lori tu angkut sampah.. tp arwah ayah buatkn penyodok je kat aku.. pe lg, mengamuk sakanla aku.. nk lori, tp dpt penyodok je.. ntah pape tol perangai mase tu.. tp arwah tetap sabar..

Hmm, bile igt2 blk kisah2 lame aku ngn arwah.. rase sebak je.. arwah tok imam yg dsegani kt kampung.. sebut je name Pok Mudo Aji, suma org kenal.. tp anak die? smyg pn mls, ngaji apetah lg.. bile laa nk sedar diri.. hmm

Rasenye da cukup dulu catatan aku smp kat cni, kang x pasal2 banjir lak umah ni.. kite smbg len kali lak...

Al-Fatihah buat yg telah pergi...
Fatah, Yee, Pok Soh n Abe Abu


Thursday, January 14, 2010

Tok Ayah Jusoh


Smlm aku ke Padang Sembilan, jmp ngn warga emas.. tu pun sbb Kak Lah yg btaw mase aku g umah die bru ni.. aku g ngn die..

Sedih aku tgk keadaan Tok Ayah.. Dok sorang2, anak lak de mental disorder pas kemalangan kne hook crane mase form 3 dulu. skang ni anak die, Zamri, da berumur 42 tahun.. Langsung x bcakap ngn org, xnak keluar dr bilik..

Bile dsuruh mkn, bru die mkn.. suruh mnd die mnd.. da jd cam lurus bendul.. kesian tol. Zamri jd camtu sbb ade darah beku lam otak die... mase kemalangan tu berlaku tahun 80an dulu.

Seminggu die koma.. Doktor Nathan pernah nasihatkan Tok Ayah buat pembedahan, tp manela die mampu... RM20,000.. mane nk cekau beb mase tu? Gaji sbg mandur ladang getah bru je RM600.. nk pelihara anak bini lg.. last2 Tok Ayah biarkan cmtu je..

Skang ni, lpeas 27 tahun kejadian tu berlaku, Tok Ayah dok ngn Zamri je kat umah.. Isteri die da meninggal 10 tahun lalu, anak perempuan yg amek alih jage die pn da meninggal jugak 2 tahun lepas...

Kesian Tok Ayh, idop sebatang kara... mkn minum pn harapkan simpati org kampung.. org laki, manela reti sgt nk msk.. duit pn hrpkan drp Jabatan Kebajikan Masyarakat RM300 sebulan.. dgn duit tu la die hidup slame ni..

Walaupun Tok Ayah ade 3 lagi anak perempuan dgn isteri muda dahulu, tp anak2 die x pedulikan die.. mgkn sbb marahkan Tok Ayah sebab x pedulikan mereka mase kecik2 dulu..
Tp bg aku, alangkah bertuahnye mereka yg ada ayah lg.. bleh pggl ayah lg.. tp aku?

Kak Lah memang nasib baik.. mase die g round2 cri org nk jual baja, die jmp ngn Tok Ayah.. tetibe je Tok Ayah ckp nk bg sebidang tanah rezab yg die gune utk pelihara lembu dulu dekat Kak Lah.. bg utk buat rumah. Aku tanye gak Tok Ayah nape die buat camtu.. die ckp mungkin Tuhan bukak pintu hati die.. gerak hati die kate Kak Lah bileh ditumpang...

Ok gak tu...

Sekurang2nye lepas Tok Ayah dah xde pasni, ade la orang yg bleh jage Zamri..

Wednesday, January 13, 2010

Teman



Suatu petang yang damai
Kau kulihat
Menanti seorang teman
Teman yang tak datang

Engkauku perhatikan
Setia lagi Apalagi yang dinanti
Teman yang tak akan datang

Biarku pujuk kemari
Hati yang sedang pilu
Kau genggamlah tanganku
Aku bawa kau pergi

Syurga bukan satu hala
Aku masih disini
Setelah sekian lama
Kau memendam dendam

Kekasihku
Tidak datang setelah berjanji
Aku pun sudah merasakannya
Kita bagaikan
Suatu arah yang menanti sendirian
Walau dalam hujan lebat

Ku nanti nanti nanti nanti, sendiri lagi

Suatu warna yang gelap
Dahulu hidup penuh
Dengan keseorangan
Seorang lagi teman

Setelah sekian lama kau memendam dendam

*Taken from XPDC song, Teman

Sunday, January 10, 2010

I REMEMBER WHEN: I was shot at and walked away with a scratch


IT was a Sunday morning and I was reading the newspapers in my quarters when I received a phone call.

It was second division commander Maj-Gen Datuk Khairuddin Mat Yusof.

For him to call me at 8.15am on a Sunday, I knew there must be a problem.

He told me that a group of men had taken away some weapons -- including thousands of rounds of ammunition -- from one of the army bases in Grik.

Because it was under his division, I told him to immediately get to the camp.

I knew this was a grave crisis, a matter of national security. I remember wondering why it was happening in my last year of service that had spanned 35 years. Just the year before, some weapons were lost in Taiping.

It involved two or three items, and was carried out by soldiers.

When I took over as army field commander, I told them I didn't want any more weapons missing. I said if any went missing, I would submit my resignation.

It suddenly dawned on me then I would probably have to do exactly that.

But before all that, I had to settle the problem. This was my unit, my weapons, my soldiers.

I received another phone call from the chief of Armed Forces, Tan Sri Mohd Zahidi Zainuddin.

He said he would be leaving for Grik. So I joined him and we landed at the base a few hours later.

We went into the camp and were briefed by Khairuddin. The second division is based in Penang and the unit involved was Batallion 304 of the territorial army.

We were told that a group of people dressed as army personnel had masqueraded as officers and men from the intelligence corps carrying out a surprise inspection on the base.

They came at 4.30am wearing proper camouflage uniforms and armed with M16s. Our boys thought they were the real deal.


During the "surprise inspection", the so-called "officers" ordered them to put the weapons outside.


They had Mitsubishi Pajeros which were painted green and looked like army vehicles. This was how they misled the soldiers.

I told Khairuddin that we must start looking for these people.

We started sending our people out. The next day, Khairuddin told me something had come up. Some people had heard that there was shooting in the Sauk area.

I requested for commandos from Sungai Udang camp.

By the night of July 3, the men arrived and started to cordon off the area, guided by two or three villagers. By July 4, the cordon was already in place.

The police then took over. We had a meeting at the police headquarters in Grik.

It was decided that the matter was under police jurisdiction but the military would remain and support them.

It was also decided that the military and the police would plan an assault together, at the right time.

After the meeting, the police set up loudspeakers at a nearby school.

They asked the wives, family members and friends of those in the group to persuade them give up. But they did not.

We planned an attack at 10am on July 6. We would begin by firing tear gas into the area.

But early that morning, two of the group surrendered. Eventually, after much coaxing half of them came down, leaving 14 people still on the hill.

They were the inner circle of Al-Maunah leader Mohamed Amin Mohamed Razali, the former army private who had orchestrated the arms heist.

By 2pm, we decided that we had to go up.

We went up the hill in four Condor armoured personnel carriers after Assistant Superintendent Abdul Razak Mohd Yusoff and his men said Amin was ready to surrender.

I was in the first APC. When we reached the camp, the Al-Maunah members were still milling about near the weapons.

Our boys quickly exited the APCs and secured the weapons.

I spotted Amin.

He still had his weapon slung over his shoulder, and I knew we were going to have trouble.

We approached him and told him this was all wrong, and it should end.

It was my impression that he looked a bit confused. He appeared calm, but we could sense that he was unpredictable. He refused to surrender.

He told us not to be hasty. Lets talk about it first, he said.

I got a bit angry. I told his men: "This is enough. Let's get off this hill."

One of them responded: "Let's hear what 'Tuan Sheikh' (Amin) has to say first."

Negotiations continued.

Then Amin told us to get off the hill and let him be. It was ridiculous.

I told him that was not possible. He got upset and pointed the gun at me. He was just three or four feet away.

It was the first time someone has pointed a loaded M16 at me.

I felt a knot in my stomach and thought: "I think I'm going to get shot now."

I said to him: "What are you trying to do? Is this the way a Muslim behaves? Shooting an unarmed man?"

I turned around and walked away from him.

But as I began to move away, I realised this wouldn't solve anything, so I quickly lunged towards him.

He grabbed me by the collar, and I saw the barrel of the M16 nearing my stomach.

I flicked the barrel away, and heard a loud crack as the weapon went off. From the corner of my eye, I saw one of his men go down.

My men immediately came to my aid. They apprehended Amin and the rest of the group.

I remember the expression on the faces of the people at the foot of Bukit Jenalik when I walked down.

Apparently, one of the men had run down the hill saying I had been shot.

So when I walked down with just a scratch on my hand, I saw the relief on their faces.

Earlier, the group had shot two of our men who were taken hostage -- army commando Trooper Mathew anak Medan and Corporal R. Sanghadevan of the police Special Branch.

We in turn shot one of their men when he tried to escape the cordon.

We had to admit there was an intelligence failure leading to the incident.

Al-Maunah had been training, lecturing and holding ceramah for quite some time, but nobody suspected their intentions.

Because I had given my word, I tendered my resignation. But as fate would have it, they did not accept it.

(Zaini was later awarded the Seri Pahlawan Gagah Perkasa medal for his bravery and contribution in ending the siege without further loss of life).

*Taken from NST online, January 10, 2010 here

2006,

I remember on the last day before I finished my PLKN training at Kem Seri Perkasa, Mantin, Negri Sembilan. The camp ask him to come for the 'graduation' day. Damn, I was so lucky to met one of the Malaysian hero. Since then , I never heard any of his news, until today when I became NST online fans on Facebook. What a coincidence!

Al-Fatihah to our soldier who fought and died for the pride of this country...


Thursday, January 7, 2010

Bosan, Cuak n dot3...

Nape la bosan bebeno kat umah skang ni?
Kwn2 suma da xde, tggla aku seko2
Nk jamming pn xde org.. adeiii
Nyampah tol
Hari2 on9, bace blog politik
Asek ckp bnde same je
Bosan, bosan, bosan
Bile laa melayu ni nak berubah ek?
Ntahla, aku pon x paham ngan sesetengah org...
Bia je la dulu...

Arini result last sem kua
Cuak nk mampos
Mnx2 result ok
Tp ok ke?
Da la sem lepas wat esemen ntahpape
X edit x pape, bantai anta camtu je
Report pn, aku rase aku laa org pertama yg anta kat supervisor lecturer
Final paper pn, aku rase aku gak org pertama yg siap exam
Juz xkua awal je
Adeiii... sakit2
Cmnela nk dpt dekan lau cmni nye teruk...